Unsur, Tujuan, Prinsip
dan Alasan Pengelolaan Kelas
A.
Unsur Pengelolaan
Kelas
Unsur-unsur
pengelolaan kelas meliputi dua tindakan yaitu :
a.
Preventif, yaitu upaya yang
dilakukan oleh guru untuk mencegah terjadinya gangguan dalam pembelajaran.
Beberapa upaya atau keterampilan yang
harus dimiliki oleh seorang guru untuk mendukung terhadap tindakan preventis
antara lain :
1.
Tanggap/peka,sikap tanggap
ini ditunjukkan oleh kemampuan guru secara dini mampu dengan segera merespon
terhadap berbagai prilaku atau aktivitas yang dianggap akan mengganggu
pembelajaran atau berkembangnya sikap maupun sifat negatif dari siswa maupun
lingkungan pembelajaran lainnya.
2.
Perhatian yaitu selalu
mencurahkan perhatian pada berbagai aktivitas,lingkungan maupun segala sesuatu
yang muncul.Perhatian merupakan salah satu bentuk keterampilan dan kebiasaan
yang harus dimiliki oleh guru.
b.
Refrensif,keterampilan
refrensif tidak diartikan sebagai tindakan kekerasan seperti halnya penanganan
dalam gangguan keamanan.Keterampilan refrensif sebagai salah satu unsur dari
keterampilan pengelolaan kelas.
c.
Modifikasi Tingkah laku
Ø
Modifikasi tingkah laku
yaitu bahwa setiap tingkah laku dapat diamati.
Ø
Pengelolaan kelompok, untuk
menangani permasalahan hendaknya dilakukan secara kolaborasi dan mengikutsertakan
beberapa komponen atau unsur yang terkait.
Ø
Diagnosis yaitu suatu
keterampilan untuk mencari unsur-unsur yang akan menjadi penyebab gangguan
maupun unsur-unsur yang menjadi kekuatan bagi peningkatan proses pembelajaran.
B.
Tujuan Pengelolaan
Kelas
Tujuan pengelolan kelas pada hakekatnya mengandung tujuan
pengajaran. Karena pengajaran merupakan salah satu faktor pendukung berhasil
tidaknya proses belajar mengajar dalam kelas. Secara umum tujuan pengelolaan
kelas adalah penyediaan fasilitas bagi bermacam-macam kegiatan belajar siswa
dalam lingkungan sosial, emosional dan intelektual belajar dan bekerja,
terciptanya suasana sosial yang memberikan kepuasan suasana disiplin,
perkembangan intelektual, emosional dan sikap, serta apresiasi pada siswa.
Adapun secara khusus, tujuan pengelolaan kelas adalah
mengembangkan kemampuan siswa dalam menggunakan alat-alat belajar, menyediakan
kondisi-kondisi yang memungkinkan siswa bekerja dan belajar, serta membantu
siswa untuk memperoleh hasil yang diharapkan (Usman, 1995: 8).
Menurut Ahmad (1995:2), tujuan pengelolaan kelas
adalah sebagai berikut,
1.
Mewujudkan situasi dan kondisi
kelas, baik sebagai lingkungan belajar maupun sebagai kelompok belajar yang
memungkinkan siswa untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin.
2.
Menghilangkan berbagai hambatan
yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi belajar mengajar.
3.
Menyediakan dan mengatur fasilitas
serta perabot belajar yang mendukung dan memungkinkan siswa belajar sesuai
dengan lingkungan sosial, emosional, dan intelektual siswa dalam kelas.
Keempat, membina dan membimbing sesuai dengan
latar belakang sosial, ekonomi, budaya serta sifat-sifat individunya.
latar belakang sosial, ekonomi, budaya serta sifat-sifat individunya.
Menurut Sudirman (dalam Djamarah 2006:170) pada
hakekatnya terkandung dalam tujuan pendidikan. Tujuan pengelolaan kelas
adalah penyediaan fasilitas bagi macam-macam kegiatan belajar siswa dalam
lingkungan sosial, emosional, dan intelektual dalam kelas. Fasilitas yang
disediakan itu memungkinkan siswa belajar dan bekerja. Terciptanya suasana
sosial yang memberikan kepuasan, suasana disiplin, perkembangan intelektual,
emosional, dan sikap serta apresiasi pada siswa.
Menurut Arikunto (dalam Djamarah 2006:178)
berpendapat bahwa tujuan pengelolaan kelas adalah agar setiap anak di kelas
dapat bekerja dengan tertib sehingga segera tercapai tujuan pengajaran secara
efektif dan efisian.
C.
Prinsip-prinsip
Pengelolaan Kelas
a. Hangat dan Antusias
Hangat
dan Antusias diperlukan dalam proses belajar mengajar. Guru yang hangat dan
akrab pada anak didik selalu menunjukkan antusias pada tugasnya atau pada
aktifitasnya akan berhasil dalam mengimplementasikan pengelolaan kelas
b. Tantangan
Penggunaan
kata-kata, tindakan, cara kerja, atau bahan-bahan yang menantang akan
meningkatkan gairah siswa untuk belajar sehingga mengurangi kemungkinan
munculnya tingkah laku yang menyimpang
c. Bervariasi
Penggunaan
alat atau media, gaya mengajar guru, pola interaksi antara guru dan anak didik
akan mengurangi munculnya gangguan, meningkatkan perhatian siswa. Kevariasian
ini merupakan kunci untuk tercapainya pengelolaan kelas yang efektif dan
menghindari kejenuhan.
d. Keluwesan
Keluwesan
tingkah laku guru untuk mengubah strategi mengajarnya dapat mencegah
kemungkinan munculnya gangguan siswa serta menciptakan iklim belajarmengajar
yang efektif. Keluwesan pengajaran dapat mencegah munculnya gangguan seperti
keributan siswa, tidak ada perhatian, tidak mengerjakan tugas dan sebagainya
e. Penekanan pda hal-hal yang positif
Pada
dasarnya dalam mengajar dan mendidik, guru harus menekankan pada hal-hal yang
positif dan menghindari pemusatan perhatian pada hal-hal yang negative.
Penekanan pada hal-hal yang positif yaitu penekanan yang dilakukan guru
terhadap tingkah laku siswa yang positif daripada mengomeli tingkah laku yang
negatif. Penekanan tersebut dapat dilakukan dengan pemberian penguatan yang
positif dan kesadaran guru untuk menghindari kesalahan yang dapat mengganggu
jalannya proses belajar mengajar
f. Penanaman disiplin diri
Tujuan
akhir dari pengelolaan kelas adalah anak didik dapat mengembangkan dislipin
diri sendiri dan guru sendiri hendaknya menjadi teladan mengendalikan diri dan
pelaksanaan tanggung jawab. Jadi, guru harus disiplin dalam segala hal bila
ingin anak didiknya ikut berdisiplin dalam segala hal.
D.
Alasan Pengelolaan
Kelas
Sumber daya manusia
yang berkualitas merupakan hal yang penting bagi suatu negara untuk menjadi
negara maju, kuat, makmur dan sejahtera. Upaya peningkatan kualitas sumber daya
manusia tidak bisa terpisah dengan masalah pendidikan bangsa. Menurut Mulyasa
(2006:3) ”Setidaknya terdapat tiga syarat utama yang harus diperhatikan dalam
pembangunan pendidikan agar dapat berkontribusi terhadap peningkatan kualitas
sumber daya manusia (SDM) yakni: (1) sarana gedung, (2) buku yang berkualitas,
(3) guru dan tenaga kependidikan yang yang professional.
Guru memiliki andil
yang sangat besar terhadap keberhasilan pembelajaran di sekolah. Guru sangat
berperan dalam membantu perkembangan peserta didik untuk mewujudkan tujuan
hidupnya secara optimal. Di dalam kelas guru malaksanakan dua kegiatan pokok
yaitu kegiatan mengajar dan kegiatan mengelola kelas. Kegiatan mengajar pada
hakikatnya adalah proses mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada di
sekitar siswa. Semua komponen pengajaran yang meliputi tujuan, bahan pelajaran,
kegiatan belajar-mengajar, metode, alat dan sumber, serta evaluasi diperankan
secara optimal guna mencapai tujuan pengajaran yang telah ditetapkan sebelum
pengajaran dilaksanakan.
Pengelolaan kelas
tidak hanya berupa pengaturan kelas, fasilitas fisik dan rutinitas. Kegiatan
pengelolaan kelas dimaksudkan untuk menciptakan dan mempertahankan suasana dan
kondisi kelas. Sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung secara
efektif dan efisien. Misalnya memberi penguatan, mengembangkan hubungan guru
dengan siswa dan membuat aturan kelompok yang produktif.
Di kelaslah segala
aspek pendidikan pengajaran bertemu dan berproses. Guru dengan segala
kemampuannya, siswa dengan segala latar belakang dan sifat-sifat individualnya.
Kurikulum dengan segala komponennya, dan materi serta sumber pelajaran dengan
segala pokok bahasanya bertemu dan berpadu dan berinteraksi di kelas. Bahkan
hasil dari pendidikan dan pengajaran sangat ditentukan oleh apa yang terjadi di
kelas. Oleh sebab itu sudah selayaknyalah kelas dikelola dengan bagi,
professional, dan harus terus-menerus.
Djamaroh menyebutkan
” Masalah yang dihadapi guru, baik pemula maupun yang sudah berpengalaman
adalah pengelolaan kelas. Aspek yang sering didiskusikan oleh penulis
professional dan pengajar adalah juga pengelolaan kelas”. Mengingat tugas utama
dan paling sulit bagi pengajar adalah pengelolaan kelas, sedangkan tidak ada
satu pendekatan yang dikatakan paling baik. Sebagian besar guru kurang mampu
membedakan masalah pengajaran dan masalah pengelolaan. Masalah pengajaran harus
diatasi dengan cara pengajaran dan masalah pengelolaan harus diatasi dengan
cara pengelolaan.
Pengelolaan kelas
diperlukan karena dari hari ke hari bahkan dari waktu ke waktu tingkah laku dan
perbuatan siswa selalu berubah. Hari ini siswa dapat belajar dengan baik dan
tenang, tetapi besok belum tentu. Kemarin terjadi persaingan yang sehat dalam kelompok,
sebaliknya dimasa mendatang boleh jadi persaingan itu kurang sehat. Kelas
selalu dinamis dalam bentuk perilaku, perbuatan, sikap, mental, dan emosional
siswa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar