Penataan Ruang Kelas
A.
Pengertian
Agar tercipta suasana belajar yang menggairahkan, perlu
diperhatikan pengaturan dan penataan ruang kelas/belajar. Penyusunan dan
pengaturan ruang belajar hendaknya memungkinkan anak duduk berkelompok dan
memudahkan guru bergerak secara kuasa untuk membantu siswa dalam belajar. Dalam
pengaturan perlu diperhatikan hal-hal berikut: Ukuran dan bentuk kelas, bentuk
serta ukuran bangku dan meja siswa, jumlah siswa dalam kelas, jumlah siswa
dalam setiap kelompok, jumlah kelompok dalam kelas, komposisi siswa dalam
kelompok (seperti siswa pandai dengan siswa kurang pandai, pria dan wanita).
1.
Pengaturan
kondisi ruangan kelas
Kegiatan belajar mengajar mencakup
segala jenis kegiatan yang dengan sengaja dilakukan, baik secara langsung
ataupun tidak, yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan – tujuan pengajaran yang
telah digariskan. Adapun faktor – faktor yang harus dilakukan dalam
penyelenggaraan kelas, yaitu :
a.
ventilasi dan tata cahaya
yang harus diperhatikan adalah:
1)
Ada ventilasi yang
sesuai dengan ruangan kelas
2)
Sebaiknya tidak
merokok
3)
Pengaturan cahaya
perlu diperhatikan
4)
Cahaya yang masuk
harus cukup
5)
Masuknya dari arah
kiri, jangan berlawanan dengan bagian depan
b.
pemeliharaan kebersihan dan
penataan keindahan ruang kelas
Pemeliharaan Kebersihan
1)
Siswa bergiliran
untuk membersihkan kelas
2)
Guru memeriksa
kebersihan dan ketertiban dikelas
Penataan Keindahan
1) Memasang
hiasan dinding yang mempunyai nilai edukatif (contohnya Burung
Garuda, Teks Proklamasi, Slogan Pendidikan, Para
Pahlawan, Peta/Globe)
2) Mengatur
tempat duduk siswa, lemari, rak buku, dan semacamnya secara rapi (Untuk
penempatan buku diletakkan di depan dan alat peraga di belakang)
3) Merapikan
meja guru dengan memakai taplak meja, vas bunga, dan sebagainya
2.
Pengaturan
tempat duduk
Dalam kegiatan
belajar mengajar, siswa memerlukaan tempat duduk yang tidak mengganggu siswa,
karena kurang aman atau tidak nyaman dipakai. Jika siswa duduk berjam-jam di
tempat duduk dengan keadaan tidak cukup aman dan tidak nyaman, mereka tidak
akan dapat berpikir tentang pelajaran tersebut dan terus menerus merasakan
"siksaan" sebagai akibat dari tempat duduk yang tidak nyaman.
Pada prinsipnya, kriteria tempat duduk yang memadai adalah tempat duduk yang bisa menunjang kegiatan belajar mengajar, yaitu aman dan nyaman untuk dipergunakan. Di antara aspek yang perlu diperhatikan mengenai tempat duduk di antaranya adalah sebagai berikut
Pada prinsipnya, kriteria tempat duduk yang memadai adalah tempat duduk yang bisa menunjang kegiatan belajar mengajar, yaitu aman dan nyaman untuk dipergunakan. Di antara aspek yang perlu diperhatikan mengenai tempat duduk di antaranya adalah sebagai berikut
a.
Segi keamanan
Guru atau murid yang menempati tempat
duduk tersebut benar-benar merasa aman tidak takut akan terjadi celaka. Karena
dengan demikian mereka dapat berkosentrasi dengan mata pelajaran yang mereka
lakukan.
b.
Segi kenyamanan
Kenyamanan disini bukan berarti
tempat tersebut harus empuk, tapi tempat tersebut harus nyaman dipakai, enak,
tidak miring, mempunyai sandaran, tidak terlalu kebelakang atau kedepan. Dan
jarak antara tempat duduk dengan tempat menulis (meja) harus sesuai.
c.
Segi ukuran
Agar merasa aman dan nyaman, sebaiknya diperhatikan kondisi
tempat duduk yang memenuhi hal-hal berikut :
1) Tempat
duduk guru lebih tinggi dari tempat duduk siswa, agar guru mudah mengawasi
setiap kegiatan siswa.
2) Meja
dan kursi untuk siswa sebaiknya :
a) Terpisah,
agar memudahkan pengaturan untuk kegiatan lainnya.
b) Bentuknya
sederhana, kokoh, dan bahannya kuat.
c) Ukuran
daun meja adalah 100cm x 50cm (standar)
d) Tinggi
meja kurang lebih setinggi pinggul siswa.
e) Tinggi
kursi kurang lebih setinggi lutut siswa.
Bentuk dan ukuran
tempat yang digunakan sekarang bermacam-macam, ada yang satu tempat duduk untuk
beberapa orang, atau hanya untuk seorang siswa. Sebaiknya tempat duduk siswa
ukurannya tidak terlau besar, agar mudah diubah-ubah formasi tempat duduknya
sesuai dengan kebutuhan. Misalnya, pada pengajaran dengan cara berdiskusi, maka
formasi tempat duduk sebaiknya berbentuk melingkar. Jika pengajaran ditempuh
dengan metode ceramah, tempat duduknya sebaiknya berderet memanjang kebelakang
atau berbentuk farmasi tapal kuda (pola ini guru berada di tengah siswa). Pola
ini dapat digunakan apabila pelajaran banyak memerlukan tanya jawab antara guru
dan siswa dan lebih memudahkan saling berkomunikasi atau konsultasi. Di samping
susunan meja dan kursi yang fleksibel menurut pola formasi tertentu, khususnya
siswa SD/TK pada waktu mengikuti kegiatan belajar mengajar tidak terlalu
terpaku duduk di kursi akan tetapi dapat juga duduk di tikar atau karpet yang
bergambar atau berabjad, belajar mereka harus disesuaikan dengan kegiatan yang
dilaksanakan pada waktu itu, karena siswa TK perlu lebih banyak praktik untuk
melatih kecerdasan psikomotorik mereka.
3.
Pengaturan
Alat-Alat Pengajaran Adalah
a.
Perpustakaan kelas
b.
Alat-alat peraga media
pengajaran
c.
Papan tulis, kapur tulis,
dll
B.
Pengaturan Lingkungan
Fisik Kelas
Lingkungan
sebagai salah satu faktor terpenting dalam belajar mempengaruhi pendidikan. Di
samping diperlukan adanya sistem pendidikan dengan tujuan pembentukan
karakteristik siswa, karena proses belajar diperoleh melalui lingkungan tempat
siswa berada sesuai dengan kondisi yang diinginkan. Lingkungan fisik kelas
berkaitan dengan penciptaan lingkungan yang baik dengan mendesain tempat duduk
siswa supaya tercipta suasana kelas yang mampu mendorong siswa belajar dengan
baik.
Seorang
Guru hendaknya mampu menciptakan lingkungan kelas yang membantu perkembangan
peserta didik dengan teknik motivasi yang akurat serta menciptakan kontribusi
iklim kelas yang sehat. Sebuah lingkungan kelas hendaknya mencerminkan
kepribadian guru, perhatian dan penghargaan kepada siswa. Langkah-langkah
praktis yang ditempuh dalam pembentukan lingkungan fisik kelas adalah:
1)
Lingkungan fisik kelas
harus bersih dan sehat, karena kebersihan kelas berpengaruh pada kesehatan
siswa.
2)
Lingkungan fisik kelas
harus bersih dan sehat, karena kebersihan kelas berpengaruh pada kesehatan
siswa.
3)
Kelas hendaknya menjadi
suatu tempat yang indah dan menyenangkan, sehingga dinding dihidupkan dengan
hasil pekerjaan siswa. Karena benda didalam kelas mampu menyampaikan pesan
serta menjadi bulir vocal kegiatan belajar.
4) Tanggung
jawab tentang keadan fisik kelas ditanggung bersama, sehingga siswa ikut aktif
membuat keputusan mengenai dekorasi, pameran dan sebagainya.
5) Pertimbangan
tentang lingkungan fisik kelas meliputi : Penataan, dekorasi, gambar dan
fenomena yang dinamis.
6) Lingkungan fisik kelas harus mengandung unsur kesehatan yang
meliputi : peredaran udara, pencahayaan dan jarak papan tulis dengan siswa. Karena
terdapat hubungan yang erat antara lingkungan fisik kelas, iklim emosional dan
moral seluruh siswa.
C.
Pengaturan Tempat
Duduk Siswa
Pada
umumnya, tempat duduk siswa diatur menurut tinggi pendeknya siswa, serta diatur
secara berderet, namun pada situasi dan kondisi tertentu hal tersebut
tidak berlaku. Macam-macam pengaturan tempat duduk adalah :
Jenis pengaturan tersebut kadang-kadang mengurangi kemampuan
belajar siswa, karena membuat guru mempunyai otoritas mutlak dan membuat siswa
tergantung pada guru dan tidak terjadi komunikasi kelompok.
2. Pengaturan
Tempat Duduk Tipe Berkelompok
Pada tipe tempat duduk ini, siswa
lebih mudah berkomunikasi tanpa terbatas, sehingga terjadi interaksi dan
tolong-menolong antar anggota, dua unsur penting dalam tipe ini, yaitu :
kepemimpinan dan kerja sama. Hal yang diperhatikan guru adalah, anggota tiap
kelompok tidak lebih dari enam siswa, dengan seorang pemimpin dan posisi guru
adalah sebagai pembimbing kelompok.
3. Pengaturan
Tempat Duduk Tipe Tapal Kuda
Tipe tempat duduk tapal kuda
menggambarkan otoritas guru dan memisahkan guru dari semua kelompok, namun
tetap memberikan pengawasan pada setiap anggota kelompok. Tipe ini mempermudah
konsultasi dan komunikasi antara guru dan siswa, namun formasi ini akan memakan
banyak waktu ketika setiap anggota kelompok harus mempresentasikan tugas pada
anggota kelompok lain atau memerlukan adanya diskusi antar anggota, karena
harus mengubah formasi tempat duduk.
4. Pengaturan
Tempat Duduk Tipe Bundar dan persegi
Tipe meja bundar dan persegi dapat
digunakan untuk format pembelajaran diskusi, pada tipe ini tidak terdapat pemimpin
kelompok, dan tipe ini sangat sesuai untuk pembelajaran yang memerlukan ingatan
atau praktek langsung, seperti pada pembelajaran tari atau olahraga, sehingga
siswa dapat leluasa melihat guru dan langsung bisa mempraktekkan apa yang
diajarkan oleh guru/pelatih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar