Kamis, 12 Juni 2014

Keterampilan Mengajar II



KETERAMPILAN MENGAJAR II
(Keterampilan mengadakan Variasi, Keterampilan Menjelaskan Pelajaran, Keterampilan Membimbing Diskusi Pelajaran )

A.    Keterampilan Mengadakan Variasi
Variasi adalah suatu kegiatan guru dalam kontek proses interaksi belajar mengajar yang ditujukan untuk mengatasi kebosanan murid, sehingga dalam situasi belajar mengajar. Untuk mengatasi kebosanan siswa tersebut perlu adanya variasi, dalam keterampilan mengadakan variasi dalam proses belajar mengajar ada tiga aspek, yaitu :
1.      Variasi gaya mengajar
2.      Variasi dalam menggunakan media
3.      Variasi dalam interaksi antara guru dengan siswa.[1]
Komponen variasi gaya mengajar ini meliputi : variasi suara, variasi gerak badan atau mimik, kontak pandang, ekspresi wajah, penekanan atau kesenyapan, pergantian atau posisi guru. Dengan adanya penggunaan variasi gaya mengajar ini diharapkan dalam proses belajar mengajar akan menjadi dinamis dan meningkatkan perhatian siswa, membangkitkan keinginan (minat) belajar siswa.
Manfaat dan tujuan variasi mengajar:
1.      Untuk menimbulkan dan meningkatkan perhatian siswa
2.      Untuk memberikan kesempatan bagi perkembangan bakat ingin tahu dan ingin menyelidiki siswa tentang hal-hal baru
3.      Untuk membentuk tingkah laku yang positif dengan berbagai gaya mengajar yang lebih hidup dan lebih baik.
4.      Guna memberi kesempatan kepada siswa untuk mendapatkan pelajaran dengan cara yang diinginkan.
           
B.     Keterampilan Menjelaskan Pelajaran
Keterampilan menjelaskan dalam pengajaran adalah penyajian informasi secara lisan yang diorganisir dengan sistematis untuk menunjukkan adanya hubungan antara satu pesan dengan pesan yang lainnya, sehingga tercapailah suatu pemahaman yang diinginkan. Misalnya antara sebab dan akibat, definisi dengan contoh, atau dengan suatu yang belum diketahui. Pemberian penjelasan merupakan salah satu aspek yang penting dari kegiatan guru dalam berinteraksi dengan siswa di dalam kelas, dan biasanya guru lebih mendominasi pembicaraan dan mempunyai pengaruh atau dapat mempengaruhi siswa melalui penjelasan dan perkataan yang disampaikannya, sehingga terkadang siswa menuruti apa yang disampaikan oleh guru, dengan kata lain siswa mempercayai bahwa penjelasan dari guru itu benar,  misalnya dalam memberikan fakta, ide atau pendapat.[2]
Tujuan Memberikan Penjelasan
1.      Membimbing siswa untuk dapat memahami ilmu pengetahuan secara objektif dan bernalar.
2.      Melatih siswa untuk senantiasa berkonsentrasi dalam menyimak penjelasan guru sehingga melibatkan mereka untuk berpikir sambil memecahkan masalah-masalah atau pertanyaan. 
3.      Untuk mendapat respon dan umpan balik (feed back) siswa mengenai tingkat pemahamannya serta untuk mengatasi kesalahpahaman mereka.
4.      Membimbing siswa untuk menghayati dan mendapat proses penalaran dengan menggunakan bukti-bukti dalam pemecahan masalah tersebut.

C.    Keterampilan Membimbing Diskusi Pelajaran
Menurut Mulyasa “diskusi kelompok adalah suatu proses percakapan yang teratur, yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang bebas dan terbuka, dengan tujuan berbagi informasi/pengalaman, mengambil keputusan atau memecahkan suatu masalah”. Diskusi kelompok merupakan strategi yang memungkinkan siswa menguasai suatu konsep atau memecahkan suatu masalah melalui satu proses yang memberi kesempatan untuk berfikir, berinteraksi sosial, serta berlatih bersikap positif. Dengan demikian diskusi kelompok dapat meningkatkan kreativitas siswa, serta membina kemampuan berkomunikasi termasuk di dalamnya ketrampilan berbahasa.
Karakteristik Keterampilan Membimbing Diskusi:
1.        Melibatkan kelompok orang yang anggotanya antara 3-9 orang (idealnya 5-9 orang.
2.        Berlangsung dalam interaksi secara bebas (tidak ada tekanan dan paksaan ) dan langsung, artinya semua anggota kelompok mendapat kesempatan untuk saling beradu pandang dan saling mendengarkan serta saling berkomunikasi dengan yang lain.
3.        Mempunyai tujuan tertentu yang akan dicapai dengan kerjasama antar anggota kelompok.
4.        Berlangsung menurut proses yang teratur dan sistematis, menuju suatu kesimpulan.

Adapun tujuan dan manfaat kegiatan diskusi anatara lain :
1.      Memupuk sikap toleransi; yaitu setiap siswa saling menghargai terhadap pendapat yang dikemukakan oleh setiap peserta didik.
2.      Memupuk kehidupan demokrasi; yaitu setiap siswa secara bebas dan bertanggung jawab terbiasa mengemukakan pendapat, bertukar fikiran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
3.      Memndorong pembelajaran secara aktif; yaitu siswa dalam membahas suatu topik pembelajaran tidak selalu menerima dari guru, akan tetapi melalui kerjasama dalam kelompok diskusi siswa belajar mengembangkan kemmapuan berfikirnya.
4.      Menumbuhkan rasa percaya diri; yaitu dengan kebiasaan untuk beragumentasi yang dilakukan antar sesama teman dalam kelompok diskusi, akan mendorong keberanian dan rasa percaya diri mengajukan pendapat maupun mencari solusi pemecahan.

D.    Keterampilan Mengajar Kelompok
Terjadinya hubungan Interpersonal yang sehat dan akrab dapat terjadi antara pembelajar-pebelajar, maupun antara pebelajar dan pebelajar, baik dalam kelompok kecil maupun perorangan. Komponen Keterampilan:
1.      Keterampilan untuk mengadakan pendekatan secara peribadi
2.      Keterampilan mengorganisasi
3.      Keterampilan membimbing dan memudahkan belajar pebelajar.
4.      Keterampilan merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar.[3]
Setiap siswa selain sebagai makhluk sosial juga sebagai makhluk individu yang unik. Sebagai individu setiap siswa memiliki karakteristik yang berbeda baik dari segi fisik maupun psikhisnya. Dari segi pisik misalnya ada yang bertubuh tinggi, sedangdan pendek. Demikian juga potensi, minat dan bakat antara siswa yang satu dengan lainnya memiliki perdedaan. [4]
Perbedaan setiap siswa juga terjadi dalam pembelajaran, misalnya ada yang memiliki kecerdasan tinggi, sedang dan rendah. Bagi siswa yang memiliki kecerdsan yang tinggi ia akan cepat memahami materi ang dipelajarinya, sementara bagi yang sedang tergolong biasa saja, dan yang rendah tentu lambat dalam memahami materi pembelajarannya.
Karakteristik Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan
Secara spesifik karakteristik model pembelajaran yang dilakukan pada kelompok kecil dan perorangan antara lain ditandai oleh adanya:
a.       Hubungan yang akrab antara personal (guru dengan siswa, siswa ke guru dan siswa dengan siswa lainnya).
b.      Siswa melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan cara, minat, dan kecepatan masing-masing.
c.       Guru melakukan bimbingan terhadap siswa sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
d.      Siswa sejak awal pembelajaran dilibatkan dalam menentukan tujuan, materi yang akan dipelajari maupun proses pembelajaran yang harus dilakukannya.









[1] http://mahfudkhozin.blogspot.com/
[2] http://mirasahara.blogspot.com/
[3] Imam Azhar, Pengelolaan Kelas, (Yogyakarta: Insyira, 2013), hlm 12
[4] http://teteheva.blogspot.com/2013/03/keterampilan-mengajar-kelompok-kecil.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar