Sabtu, 14 Juni 2014

Peran dan Fungsi Guru



PERAN dan FUNGSI GURU
Ketika ilmu pengetahuan masih terbatas, ketika penemuan hasil-hasil teknologi belum berkembang hebat seperti sekarang ini, maka fungsi utama guru di sekolah adalah menyampaikan ilmu pengetahuan sebagai warisan kebudayaan masa lalu yang dianggap berguna sehingga harus dilestarikan. Fungsi guru sebagai pendidik di dalam kelas sangatlah banyak, diantaranya:
1.      PendidiK
Guru adalah pendidik yang menjadi tokoh, penelitian dan identifikasi bagi para peserta didik dan lingkungannya. Oleh karena itu guru harus mempunyai standar kualitas pribadi tertentu yang mencakup tanggung  jawab, wibawa, mandiri dan disiplin. Guru harus memahami nilai-nilai, norma moral,  dan sosial, serta berusaha berperilaku dan berbuat sesuai dengan nilai dan norma tersebut. Guru juga harus bertanggung jawab atas tindakannya dalam proses pembelajaran di sekolah sebagai pendidik, guru juga harus berani mengambil keputusan secara mandiri berkaitan dengan pembelajaran dan pembentukan kompetensi dan bertindak sesuai dengan kondisi peserta didik dan lingkungan.
2.      Pengajar
Maksudnya guru harus membatu peserta didik yang sedang berkembang untuk mempelajari sesuatu yang belum diketahuinya, membentuk kompetensi dan memahami materi standar yang dipelajari.
3.      Pembimbing
Membimbing dalam hal ini dapat dikatakan sebagai kegiatan menuntun anak didik dalam perkembangannya dengan jelas memberikan langkah dan arah yang sesuai dengan tujuan pendidikan. Peranan ini harus lebih dipentingkan, karena kehadiran guru di sekolah adalah untuk membimbing anak dituntut menjadi dewasa susila yang cakap. Tanpa bimbingan, anak didik akan mengalami kesulitan dalam menghadapi perkembangan dirinya. Kekurangmampuan anak didik menyebabkan lebih banyak tergantung pada bantuan guru. Tetapi semakin dewasa, ketergantungan anak didik semakin berkurang, jadi bagaimanapun juga bimbingan dari guru sangat diperlukan pada saat anak didik belum mampu berdiri sendiri (mandiri).
4.      Pelatih
Proses pendidikan dan pembelajaran memerlukan latihan keterampilan baik intelektual maupun motorik, sehingga menuntut guru untuk bertindak sebagai pelatih. Karena tanpa latihan seorang peserta didik tidak akan mampu menunjukkan penguasaan kompetensi dasar, tidak akan mahir dalam berbagai keterampilan yang dikembangkan sesuai dengan materi standar, juga harus mampu memperhatikan perbedaan individu siswa.
5.      Penasehat
Guru adalah sebagai penasehat bagi peserta didik, bahkan bagi orang tua, meskipun mereka tidak memiliki latihan khusus sebagai penasehat. Agar guru menyadari fungsinya sebagai penasehat, maka ia harus memahami psikologi kepribadian dan mental, akan menolong guru untuk menjalankan fungsinya sebagai penasehat.
6.      Pengelola Kelas
Sebagai pengelola kelas, guru hendaknya dapat mengelola kelas dengan baik, karena kelas adalah tempat berhimpun semua anak didik dan guru dalam rangka menerima bahan pelajaran dari guru. Kelas yang dikelola dengan baik akan menunjang jalannya interaksi edukatif. Sebaliknya kelas yang tidak dikelola dengan baik akan menghambat kegiatan pengajaran.
7.      Demonstrator
Melalui perannya sebagai demonstrator, guru hendaknya senantiasa menguasai bahan atau materi pelajaran yang akan diajarkannya serta, senantiasa mengembangkannya dalam arti meningkatkan kemampuannya dalam hal ilmu yang dimilikinya karena hal ini sangat menentukan hasil belajar yang dicapai oleh siswanya. Untuk bahan pelajaran yang sukar dipahami anak didik, guru harus berusaha dengan membantunya, dengan cara memperagakan apa yang diajarkan, sehingga apa yang guru inginkan sejalan dengan pemahaman anak didik.
8.      Korektor
Sebagai korektor, guru harus bisa membedakan mana nilai yang baik dan mana yang buruk. Kedua nilai ini harus dipahami dalam kehidupan masyarakat. Kedua nilai ini mungkin telah anak didik miliki dan mungkin telah mempengaruhinya, sebelum anak didik masuk sekolah. Karena latar belakang kehidupan anak didik yang berbeda. Semua nilai yang baik harus guru pertahankan dan semua nilai buruk harus disingkirkan dari jiwa anak didik. Bila guru membiarkannya, berarti guru telah mengabaikan peranannya sebagai korektor, yang menilai dan mengkoreksi semua sikap, tingkah laku, dan perbuatan anak didik.
9.      Inspirator
Sebagai inspirator, guru harus dapat memberikan ilham yang baik bagi kemajuan belajar anak didik. Persoalan belajar adalah masalah utama anak didik. Guru harus dapat memberikan petunjuk (ilham) bagaimana cara belajar yang baik. Petunjuk itu tidak mesti harus bertolak dari sejumlah teori-teori belajar yang baik. Yang penting bukan teorinya, tapi bagaimana melepaskan masalah yang dihadapi oleh anak didik.
10.  Informator
Sebagai informator, guru harus dapat memberikan informasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, selain sejumlah bahan pelajaran untuk setiap mata pelajaran yang telah diprogramkan dalam kurikulum. Informasi yang baik dan efektif diperlukan dari guru. Kesalahan informasi adalah racun bagi anak didik. Untuk menjadi informator yang baik dan efektif, penguasaan bahasa-lah sebagai kuncinya, ditopang dengan penguasaan bahan yang akan diberikan anak didik. Informator  yang baik adalah guru yang mengerti kebutuhan anak didik dan mengabdi untuk anak didik.
11.  Organisator
Sebagai organisator, adalah sisi lain dari peranan yang diperlukan dari guru. Dalam bidang ini guru memiliki kegiatan pengelolaan kegiatan akademik, menyusun tata tertib sekolah, menyusun kalender akademik, dan sebagainya. Semuanya diorganisasikan, sehingga dapat mencapai efektivitas dan efisiensi dalam belajar pada diri anak didik.
12.  Motivator
Sebagai motivator, guru hendaknya dapat mendorong anak didik agar bergairah dan aktif belajar. Dalam upaya memberikan motivasi, guru dapat menganalisis motif-motif yang melatarbelakangi anak didik malas belajar dan menurun prestasinya di sekolah. Motivasi dilakukan dengan cara memperhatikan kebutuhan anak didik.
13.  Inisiator
Guru harus dapat menjadi pencetus ide-ide kemajuan dalam pendidikan pengajaran. Proses pembelajaran sekarang ini harus diperbaiki sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pendidikan. Bukan mengikuti terus tanpa pencetus ide-ide inovasi bagi kemajuan pendidikan dan pengajaran.
14.  Fasiliator
Sebagai fasilitator, guru hendaknya mampu mengusahakan sumber belajar yang berguna serta dapat menunjang pencapaian tujuan dan proses belajar mengajar, baik yang berupa nara sumber, buku teks, majalah, ataupun surat kabar.
15.  Inovator
Yaitu guru menterjemahkan pengalamannya yang telah lalu ke dalam kehidupan yang bermakna bagi peserta didik. Dalam hal ini terdapat jurang yang luas terhadap generasi satu ke generasi yang lain. Tugas guru adalah menterjemahkan kebijakan dan pengalaman berharga ke dalam istilah atau bahasa modern yang akan diterima oleh peserta didik. Oleh karena itu, sebagai jembatan antara generasi tua dan generasi muda, yang juga sebagai penerjemah pengalaman, guru harus menjadi pribadi yang terdidik.
16.  Mediator
Sebagai mediator guru harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang yang cukup tentang media pendidikan dalam berbagai bentuk dan jenisnya, baik media non material maupun materiil. Media berfungsi sebagai alat komunikasi guna mengaktifkan proses interaksi edukatif. Keterampilan menggunakan semua media itu diharapkan dari guru yang disesuaikan dengan pencapaian tujuan pengajaran.
17.  Evaluator
Sebagai evaluator, guru dituntut untuk menjadi seorang evaluator yang baik dan jujur, dengan memberikan penilaian yang menyentuh aspek kepribadian anak didik dan aspek penilaian jawaban anak didik ketika tes. Anak didik yang berprestasi baik, belum tentu memiliki kepribadian yang baik. Jadi penilaian itu pada hakekatnya diarahkan pada perubahan kepribadian anak didik agar menjadi manusia susila yang cakap. Sebagai evaluator guru tidak hanya menilai produk (hasil pengajaran), tetapi juga menilai proses (jalannya pengajaran). Maka dari kedua kegiatan ini, akan mendapatkan umpan balik.
Fungsi Atau Peran Guru Di Dalam Kelas _ MA'ARIF PRESS.htm
WARISAN TERINDAH DARI SANG GURU  Peran Guru dalam Pengelolaan Kelas.htm







ADMINISTRASI KELAS DAN
 ADMINISTRASI GURU
Kelas adalah sebuah ruang dilembaga pendidikan yang merupakan wadah tempat terjadinya proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan mentransfer ilmu pengetahuan dan keterampilan kepada siswa, sehingga terjadilah perubahan tingkah laku. Agar pelaksanaan kegiatannya berjalan sesuai dengan tujuan, maka diperlukan pendataan terhadap seluruh komponen pembelajaran untuk diolah, dan dilaporkan hasilnya kepada kepala sekolah yaitu berupa administrasi kelas. Dengan administrasi / pengelolaan kelas yang baik dan menarik dapat mendorong siswa untuk belajar dengan baik, yang memungkinkan tercapainya hasil yang baik pula, dan pada gilirannya dapat meningkatkan mutu pendidikan secara maksimal.
ADMINISTRASI KELAS adalah kumpulan beberapa pengelolaan kelas yang di aplikasikan secara sederhana yang tujuannya untuk membantu guru kelas dalam menyelesaikan administrasi kelas secara mudah.
 Depdiknas (1995:11) menyebutkan 8 aspek pengelolaan kelas, yaitu: 
1. Mengecek kehadiran siswa
2. Mengumpulkan hasil pekerjaan siswa, memeriksa, dan menilai pekerjaan siswa tersebut.
3. Pendistribusian bahan dan alat 
4. Mengumpulkan informasi dari siswa 
5. Mencatat data siswa 
6. Pemeliharaan asrip 
7. Menyampaikan materi pembelajaran 
8. Memberikan tugas/PR
Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh guru dalam melakukan administrasi kelas yang efektif, antara lain :
1.      Siswa sebagai pusat pembelajaran
Banyak waktu yang trbuang jika proses belajar masih mengandalkan guru sebagai sumber belajar. Seolah-olah gurulah pusat pengetahuan, dan siswa hanyalah sebagai gelas kosong yang harus diisi.
Akhirnya guru harus over lap, harus menyiapkan silabus, media pembelajaran, mengabsen, membuat soal, mengoreksi, sebagi pengajar tunggal dll.
2.      Tinggalkan kebiyasaan lama; guru superior dan murid inferior
Artinya, sudah saatnya menganggap murid sebagai mitra, bukan lagi orang yang tak tahu apa-apa. Berikanlah tanggung jawab kepada siswa,seperti memimpin teman-temanya dalam satu kelompok kecil, membuat proyek berskala besar, memberikan tampil sebanyak-banyaknya seperti daam rangka talent performance.
3.      Berikan kepercayaan,bukan hukuman
Kelas akan menjadi efektif jika tercipta saling percaya antara murid dengan murid atau murid dengan guru. ingat kekerasan dan disiplin yang berlebihan tidak akan bertahan lama tetapi akan menjadi boomerang.
       
 Bidang garapan administrasi pendidikan, merupakan kegiatan catat mencatat (recording) dan lapor melapor (reporting) seluruh komponen kegiatan yang dilaksanakan didialam kelas, yang meliputi: 
1.   Buku supervisi
2.   Buku peniramaan dan pengambilan rapor 
3.   Daftar hadir siswa (absen) 
4.   Buku penilaian  
5.   Buku mutasi siswa
6.   Buku notulen rapat      
7.   Grafik absen siswa     
8.   Jadwal pelajaran 
9.   Buku keuangan
10. Papan absen harian 
11. Buku tamu
12 Denah tempat duduk siswa 
13. Buku BP
14. Daftar inventaris kelas 
15. Buku UKS/berobat
16. Kalender pendidikan

A.    Kegiatan administratif manajemen kelas 
1.      Perencanaan kelas Perencanaan yang utama adalah menjabarkan kurikulum menjadi program pembelajaran yang konkrit sesuai dengan waktu yang tetsedia. Seperti: program tahunan, program semester, program bulanan,program mingguan, dan program harian. Selain itu perlu juga kegiatan ekstrakurikuler seperti: program pramuka,olahragakesenian,les belajar tambahan, bimbingan konseling, uks, dsb. 
2.      Pengorganisasian kelas Guru diharapkan dapat membagi beban kerja, tanggung jawab,wewenang kepada semua pihak (guru dan guru) dan juga mengikut sertakan siswa dalam pengelolaan kelas. Melengkapi alat-alat yang diperlukan dan membuat struktur organisasi kelas. 
3.      Pengarahan kelas Pengarahan kelas dilakukan agar setiap kegiatan tidak menyimpang dari tujuan dan ketentuan. Hal ini tentunya memerlukan bimbingan dan kerjasama dengan kepala sekolah,supervisor, dan konselor dengan jalan musyawarah. 
4.      Koordinasi kelas Koordinasi bertujuan membawa semua material,fasilitas, dan teknik-teknik kedalam hubungan kerja yang harmonis dengan tugas dan peranan masing-masing untuk menyampaikan saran, pendapat dan gagasan baik dalam bidang kerjanya sendiri maupun bidang kerja yang menjadi tanggung jawab yang bersangkutan. Komunikasi kelas Menonjolkan hubungan manusiawi yang harmonis, dengan cara musyawarah,diskusi baik hubungan pribadi maupun kelompok dengan menggunakan jaringan komunikasi yang berdaya guna. 
5.      Kontrol kelas Apabila ada yang menemukan kekurangan tentunya perlu adanya upaya perbaikan, untuk itu perlu adanya control kerja terhadap program kelas yang telah disusun. Apabila ini sudah dilakukan maka akan muncul penilaian terhadap keberhasilan dan kegagalan kerja yang dilakukan. 

B.     kegiatan operatif manajemen kelas
1.      tata usaha kelas 
a.       Menghimpun dan mencatat data siswa yang bersifat tetap. 
b.      Menncatat dan membuat buku inventaris kelas 
c.       Membuat jadwal pelajaran 
d.      Membuat dan mengirim laporan kelas tentang siswa 
e.       Menyelenggarakan surat menyurat kelas, mengagendakan,menanggapi/menjawab, dan mengarsipkan. 
2.      kegiatan perbekalan kelas 
a.        Alat pendidikan yang berhubungan langsung dengan proses brelajar mengajar (papan tulis, buku sumber,alat olahraga, kesenian, dsb)
b.      Alat non-kependidikan yang tidak langsung berhubungan: meja dan kursi guru dan siswa, lemari, papan absen, buku agenda, buku raport, buku pribadi murid, buku absensi, dsb 
c.       kegiatan keuangan kelas Untuk melaksanakan program kelas, diperlukan sejumlah dana yang bersemuber dari: pemerintah pusat, pemprop dan pemkab, donator,dll
d.      kegiatan pembinaan personal kelas Pengaturan tempat duduk siswa dengan berbagai pertimbangan. 

20 ADMINISTRASI GURU YANG PERLU DI SIAPKAN :
1. Kalender Pendidikan (Sekolah)
2. Program Tahunan
3. Program Semester
4. Silabus
5. Analisis SK/KD
6. Prosedur Penilaian
7. RPP
8. KKM
9. Jurnal/Agenda Guru
10. Buku AbsensI
11. Daftar Nilai
12. Buku Pegangan (Buku Paket, Modul, LKS )
13. Bahan Ajar Berbasis ICT (Power Point)
14 Kisi-kisi Soal Ulangan
15. Kartu Soal
16. Analisis Hasil Ulangan
17. Program Remidial
18. Program Pengayaan
19. Kumpulan Soal/Bank Soal
20. Penelitian Tindakan Kelas


Tidak ada komentar:

Posting Komentar