Selasa, 10 Juni 2014

Keterampilan Pengelolaan Kelas I



KETRAMPILAN DASAR MENGAJAR 1
( Bertanya, Memberi Penguatan, Membuka Pelajaran dan Menutup Peajaran)

A.    Bertanya
Dalam proses belajar mengajar, bertanya dengan baik dan teknik pelontaran yang tepat memainkan peranan penting karena dapat menciptakan pembelajaran yang efektif. Karenanya, dalam proses pembelajaran peserta didik hendaknya guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang akan merangsang siswa terlibat secara aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran tersebut[1]. Dengan adanya rangsangan dari guru berupa pertanyaan-pertanyaan maka:
1.      meningkatkan partisipasi peserta didik dalam kegiatan pembelajaran;
2.      memusatkan perhatian peserta didik terhadap masalah yang sedang dibahas;
3.      mengembangkan pola berpikir peserta didik;
4.      menggali informasi;
5.      mengecek pemahaman peserta didik;
6.      membangkitkan minat peserta didik terhadap materi yang sedang dibahas;
7.      menuntun proses berpikir peserta didik karena pertanyaan yang efektif yang diajukan guru akan menuntun peserta didik menuju jawaban yang benar;[2]
 Pertanyaan hendaknya dikuasai guru dan terus dilatih agar pertanyaan yang diajukan tidak menimbulkan pengertian ganda dan menuntun peserta didik untuk menjawab pertanyaan. Untuk itu guru perlu mengetahui kriteria pertanyaan yang baik, yaitu:
1.      Pertanyaan tersebut hendaknya jelas, singkat dan mudah dimengerti oleh siswa;
2.      Pertanyaan tersebut terfokus pada suatu masalah tertentu;
3.      Pertanyaan tersebut memberikan informasi yang cukup tentang apa yang ditanyakan.
Dalam mengajukan pertanyaan kepada peserta didik hendaknya guru memberikan waktu yang cukup untuk berpikir sebelum menjawab pertanyaan dan memberikan tuntunan kepada mereka. Dengan demikian peserta didik mampu menemukan sendiri jawaban yang benar. Hal ini penting dilakukan karena setiap peserta didik mempunyai latar belakang dan kemampuan yang berbeda. Dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik berpikir akan melatih peserta didik mengaktifkan otaknya.[3]
Pertanyaan yang diajukan hendaknya memberikan kesempatan kepada semua peserta didik untuk menjawabnya. Karenanya, pertanyaan tersebut disebarkan kepada semua peserta didik secara merata. Jangan menjawab sendiri pertanyaan yang diajukan sebelum peserta didik memperoleh kesempatan untuk menjawabnya, karena hal ini akan membuat peserta didik frustrasi dan mungkin tidak akan mengikuti pelajaran dengan baik.[4]
Jenis-jenis pertanyaan[5]
a.       Pertanyaan langsung, yaitu pertanyaan yang ditujukan kepada salah satu peserta didik
b.      Pertanyaan umum dan terbuka, yaitu pertanyaan yang ditujukan kepada seluruh kelas
c.       Pertanyaan retorik, yaitu pertanyaan yang tidak menghendaki jawaban
d.      Pertanyaan faktual, yaitu pertanyaan untuk menggali fakta dan informasi
e.       Pertanyaaan yang diarahkan kembali, yaitu pertanyaan yang dikembalikan kepada peserta didik atas pertanyaan peserta didik lain
f.       Pertanyaan memimpin (Leading Question) yaitu pertanyaan yang jawabannya tersimpul dalam pertanyaan itu sendiri
Prinsip-prinsip bertanya[6]
a.       Pertanyaan hendaknya mengenai satu masalah saja. Berikan waktu berfikir kepada peserta didik
b.      Pertanyaan hendaknya singkat, jelas dan disusun dengan kata-kata yang sederhana
c.       Pertanyaan didistribusikan secara merata kepada para peserta didik
d.      Pertanyaan langsung sebaiknya diberikan secara random
e.       Pertanyaan hendaknya disesuaikan dengan kemampuan dan kesiapan peserta didik
f.       Sebaiknya hindari pertanyaan retorika atau leading question
Teknik-teknik dalam bertanya[7]
a.       Tekhnik menunggu
b.      Tekhnik menguatkan kembali
c.       Tekhnik menuntun dan menggali
d.      Tekhnik mekacak
B.     Memberi Penguatan
Tidak dapat dipungkiri, bahwa kebanyakan manusia itu ingin di puji atau diberi penghargaan atas apa yang telah dilakukannya. Dengan penghargaan itu, perbuatan atau apa yang dilakukannya akan dilakukan kembali dan berusha melakukan yang lebih baik.
Keterampilan dasar penguatan adalah segala  bentuk  respons  yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa, yang bertujuan  untuk memberikan informasi atau umpan balik bagi siswa atas perbuatannya atau responnya yang diberikan sebagai suatu dorongan koreksi. Melalui keterampilan penguatan (reinforcement) yang diberikan guru, maka siswa akan merasa terdorong untuk memberikan respon setiap muncul stimulus dari guru, atau siswa akan berusaha menghindari respon yang dianggap tidak bermanfaat. Penguatan juga berguna untuk mendorong siswa memperbaiki tingkah lakunya dan meningkatkan kerjanya.[8]
Teknik pemberian penguatan dalam kegiatan pembelajaran dapat dilakukan secara verbal dan nonverbal. Penguatan verbal merupakan penghargaan yang dinyatakan dengan lisan, sedangkan penguatan nonverbal dinyatakan dengan mimik, gerakan tubuh, pemberian sesuatu, dan lain-lainnya. Dalam rangka pengelolaan kelas, dikenal penguatan positif dan penguatan negatif. Penguatan positif bertujuan untuk mempertahankan dan memelihara perilaku positif, sedangkan penguatan negatif merupakan penguatan perilaku dengan cara menghentikan atau menghapus rangsangan yang tidak menyenangkan.[9]
Tujuan membuka dan menutup pelajaran adalah[10]
a.       Untuk menimbulkan minat dan perhatian peserta didik terhadap pelajaran yang akan dibicarakan
b.      Menyiapkan mental para peserta didik agar siap memasuki persoalan yang akan dibicarakan
c.       Memungkinkan peserta didik mengetahui tingkat keberhasailan dalam pelajaran
d.      Agar peserta didik mengetahui batas-batas tugasnya yang akan dikerjakan
Prinsip-prinsip membuka dan menutup pelajaran.[11]
a.       Dalam membuka pelajaran harus memberi makna kepada peserta didik, yaitu dengan menggunakan cara-cara yang relevan dengan tujuan dan bahan yang akan disampaikan
b.      Hubungan antara pendahuluan dengan inti pengajaran serta dengan tugas-tugas yang dikerjakan sebagai tindak lanjut nampak jelas dan logis
c.       Menggunakan apersepsi yaitu mengenalkan pokok pelajaran dengan menghubungkannya terhadap pengetahuan yang sudah diketahui oleh peserta didik.

Kelebihan Dalam Pemberian Penguatan Dalam Pembelajaran
Pemberian penguatan dalam proses pembelajaran mempunyai beberapa kelebihan atau manfaat apabila dapat dilakukan dengan tepat, antara lain.
1)      Dapat meningkatkan perhatian dan motivasi siswa terhadap materi.
2)      Dapat mendorong siswa untuk berbuat baik dan produktif.
3)      Dapat menumbuhkan rasa kepercayaan diri siswa itu sendiri.
4)      Dapat meningkatkan cara belajar siswa menjadi aktif.
5)      Dapat mendorong siswa untuk meningkatkan belajarnya secara mandiri.
Kelebihan-kelebihan dalam memberikan penguatan bergantung pada guru yang memberikan penguatan. Apabila guru tersebut sesuai dalam memberikan penguatan, maka proses pembelajaran akan tercapai secara maksimal.

Kelemahan Dalam Pemberian Penguatan Dalam Pembelajaran[12]
Walaupun pemberian penguatan sifatnya sederhana dalam pelaksanaannya, namun dapat pula pemberian penguatan yang diberikan kepada siswa justru membuat siswa enggan belajar karena penguatan yang diberikan tidak sesuai dengan tindakan yang dilakukan siswa tersebut. Pemberian penguatan yang berlebihan juga akan berakibat fatal. Misalnya, pemberian penguatan berupa hadiah secara terus-menerus dapat mengakibatkan siswa menjadi bersifat materialistis.

C.     Membuka Pelajaran
Keterampilan membuka pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mempersiapkan mental dan menimbulkan perhatian siswa. Kegiatan membuka pelajaran tidak mencakup urut-urutan kegiatan rutin seperti menertibkan siswa, mengisi daftar hadir, menyampaikan pengumuman, menyuruh menyiapkan alat-alat pelajaran dan buku-buku yang akan dipakai dan lain sebagainya yang tidak berhubungan dengan penyampaian materi pelajaran. Kegiatan membuka pelajaran ada kaitannya langsung dengan penyampaian materi pelajaran.[13]
Komponen-komponen dan prinsip-prinsip dalam membuka pelajaran: 
a.      Hubungan dengan Kelas. Ada banyak hal yang masih memikat perhatian murid di luar ruangan kelasnya. Hal tersebut dapat membuat murid tidak memerhatikan pelajaran yang disampaikan. Untuk mengatasi hal ini, guru dapat menetapkan titik hubungan antara murid dan pelajaran yang disampaikan. Pembukaan pelajaran harus sesuai dengan minat dan kebutuhan murid. Guru juga harus dapat membangkitkan minat belajar sampai murid dapat memusatkan perhatian mereka kepada pelajaran. Pembukaan pelajaran dengan metode yang terbaik pun tidak akan ada manfaatnya jika tidak mampu membawa murid untuk memusatkan perhatian mereka. 
b.      Menghubungkan Pelajaran. Hubungkan pelajaran dengan pelajaran-pelajaran sebelumnya. Setiap pelajaran baru yang diajarkan merupakan bagian dari kurikulum yang sudah ditetapkan. Pelajaran itu harus dihubungkan dengan pelajaran-pelajaran lain agar menarik perhatian murid dan menajamkan pengertian mereka terhadap rangkaian pelajaran tersebut. Dan kita dapat menyajikannya dengan lebih menarik, tetapi penuh dengan keterangan. Penyampaian pokok pelajaran harus menarik minat murid seperti halnya penyampaian pokok berita dalam sebuah surat kabar. 
c.       Menguraikan Pelajaran. Setelah memperkenalkan pelajaran, guru harus mengajarkan pelajaran sesuai dengan rencana yang telah disiapkan. Mutu persiapan dapat terlihat pada waktu pengajaran itu disampaikan. Satu hal yang perlu diingat, jika tidak ada murid yang belajar dari pengajaran tersebut, itu berarti guru belum mengajarkan pelajaran itu.[14]
D.    Menutup Pelajaran
Kegiatan menutup pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan guru untuk me-ngakhiri kegiatan inti pelajaran. Usaha menutup pelajaran tersebut dimaksudkan untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari siswa, mengetahui tingkat pencapaian siswa dan tingkat keberhasilan guru dalam proses belajar mengajar. Usaha-usaha yang dapat dilakukan guru antara lain adalah merangkum kembali atau menyuruh siswa membuat ringkasan dan mengadakan evaluasi tentang materi pelajaran yang baru diberikan. Seperti halnya kegiatan membuka pelajaran, kegiatan menutup pelajaran ini harus dilakukan guru tidak saja pada akhir jam pelajaran tetapi juga pada akhir setiap penggal kegiatan dari inti pelajaran yang diberikan selama jam pelajaran itu. Seperti halnya kegiatan membuka pelajaran, kegiatan menutup pelajaran juga tidak mencakup urut-urutan kegiatan rutin seperti memberi tugas dirumah, tetapi kegiatan yang ada kegiatan langsung dengan penyampaian materi pelajaran.[15]
Guru perlu merencanakan suatu penutup yang tidak tergesa-gesa dan juga dengan doa sekitar tiga sampai lima menit. Komponen-komponen dan prinsip-prinsip dalam menutup pelajaran: 
a.       Merangkum Pelajaran. Sebagai penutup, hendaknya guru memberikan ringkasan dari pelajaran yang sudah disampaikan. Ringkasan pelajaran sudah tidak lagi berupa diskusi kelas atau penyampaian garis besar pelajaran, tetapi berisi ringkasan dari hal-hal yang disampaikan selama jam pelajaran dengan menekankan fakta dasar pelajaran tersebut. 
b.      Menyampaikan Rencana Pelajaran Berikutnya. Waktu menutup pelajaran merupakan saat yang tepat untuk menyampaikan rencana pelajaran berikutnya. Guru dapat memberikan kilasan pelajaran untuk pertemuan berikutnya. Diharapkan hal ini dapat merangsang keinginan belajar mereka. Sebelum kelas dibubarkan, ungkapkanlah pelajaran yang akan disampaikan minggu depan dan kemukakan rencana-rencana di mana murid dapat mengambil bagian dalam pelajaran mendatang. 
c.       Bangkitkan minat. Guru tentu ingin murid-muridnya kembali di pertemuan berikutnya dengan penuh semangat. Oleh karena itu, biarkan murid pulang ke rumah mereka dengan satu pertanyaan atau pernyataan yang mengesankan, yang dapat membangkitkan minat dan rasa ingin tahu mereka. Sama seperti seorang penulis yang mengakhiri sebuah bab dalam cerita bersambung, yang membuat pembaca ingin segera tahu bab berikutnya. Dengan cara yang sama, guru dapat mengakhiri pelajarannya dengan penutup yang “berklimaks” sehingga seluruh kelas menantikan pelajaran berikutnya dengan tidak sabar. 
d.      Memberikan tugas. Tugas-tugas harus direncanakan dengan saksama. Perlu diingat pula sikap guru yang bersemangat dalam memberikan tugas akan mempengaruhi minat dan semangat para anggota kelas.(Benson : 80-85).[16]


[1] http://panduanguru.com/keterampilan-bertanya-questioning-skills/.
[2] ibid
[3] ibid
[4] ibid
[5]  Education Of Primary School Teachers.htm
[6] ibid
[7] ibid
[8] http://1sajak.blogspot.com/2013/12/ketrampilan-memberi-penguatan-dalam_1315.html
[9] 0pcit
[10] Education Of Primary School Teachers.htm
[11] ibid
[12] opcit
[13] https://sites.google.com/site/tohathea/rpp
[14] http://elinady.blogspot.com/2013/07/keterampilan-membuka-dan-menutup.html
[15] opcit
[16] ibid

Tidak ada komentar:

Posting Komentar