PENGELOLAAN KELAS
( HAKEKAT, LATAR BELAKANG & TUJUAN)
A.
Hakekat
Pengelolaan Kelas
Pengelolaan kelas adalah serangkaian tindakan
guru yang ditujukan untuk mendorong munculnya tingkah laku yang diharapkan dan menghilangkan
tingkah laku yang tidak diharapkan, menciptakan hubungan interpersonal yang
baik dan iklim sosio-emosional yang positif, serta menciptakan dan memelihara
organisasi kelas yang produktif dan efektif.
Pengelolaan kelas (
classroom management ) berdasarkan pendekatan menurut Weber diklasifikasikan
kedalam dua pengertian, yaitu berdasarkan pendekatan otoriter dan pendekatan
permisif. Berikut dijelaskan pengertian dari masing-masing pendekatan
tersebut:berdasarkan pendekatan otoriter pengelolaan kelas adalah kegiatan guru
untuk mengkontrol tingkah laku siswa, guru berperan menciptakan dan
memelihara aturan kelas melalui penerapan disiplin secara ketat.
Bagi sekolah atau guru
yang menganut pendekatan otoriter, maka dalam mengelola kelas guru atau sekolah
tersebut menciptakan iklim sekolah dengan berbagai aturan atau
ketentuan-ketentuan yang harus ditaati oleh warga sekolah/ kelas. Walaupun
menggunakan pendekatan otoriter, berbagai aturan yang dirumuskan tentu saja
tidak hanya didasarkan pada kemauan sepihak dari pengelola sekolah /kelas saja,
melainkan dengan memasukan aspirasi dari siswa. Hal ini penting mengingat
aturan yang dibuat diperuntukan bagi kepentingan bersama, yaitu untuk menunjang
terjadinya proses pembelajaran yang efektif dan efisien.
Pendekatan permisif
mengartikan pengelolaan kelas adalah uapaya yang dilakukan oleh guru untuk
memberi kebebasan untuk siswa melekukan berbagai aktivitas sesuai dengan yang
mereka inginkan. Pengertian kedua ini tentu saja bertolak belakang dengan
pendapat pertama. Menurut pandangan permisif, fungsi guru adalah bagaimana
menciptakan kondisi siswa merasa aman untuk melakukan aktivitas di dalam kelas,
tanpa aharus merasa takut dan tertekan.
B.
Latar
Belakang Pengelolaan Kelas
Sumber daya manusia yang berkualitas
merupakan hal yang penting bagi suatu negara untuk menjadi negara maju, kuat,
makmur dan sejahtera. Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia tidak bisa
terpisah dengan masalah pendidikan bangsa. Menurut Mulyasa (2006:3) ”Setidaknya
terdapat tiga syarat utama yang harus diperhatikan dalam pembangunan pendidikan
agar dapat berkontribusi terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia
(SDM) yakni: (1) sarana gedung, (2) buku yang berkualitas, (3) guru dan tenaga
kependidikan yang yang professional.
Guru memiliki andil yang sangat besar
terhadap keberhasilan pembelajaran di sekolah. Guru sangat berperan dalam
membantu perkembangan peserta didik untuk mewujudkan tujuan hidupnya secara
optimal. Di dalam kelas guru malaksanakan dua kegiatan pokok yaitu kegiatan
mengajar dan kegiatan mengelola kelas. Kegiatan mengajar pada hakikatnya adalah
proses mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar siswa. Semua
komponen pengajaran yang meliputi tujuan, bahan pelajaran, kegiatan
belajar-mengajar, metode, alat dan sumber, serta evaluasi diperankan secara
optimal guna mencapai tujuan pengajaran yang telah ditetapkan sebelum
pengajaran dilaksanakan.
Pengelolaan kelas tidak hanya berupa
pengaturan kelas, fasilitas fisik dan rutinitas. Kegiatan pengelolaan kelas
dimaksudkan untuk menciptakan dan mempertahankan suasana dan kondisi kelas.
Sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung secara efektif dan efisien.
Misalnya memberi penguatan, mengembangkan hubungan guru dengan siswa dan
membuat aturan kelompok yang produktif.
Di kelaslah segala aspek pendidikan
pengajaran bertemu dan berproses. Guru dengan segala kemampuannya, siswa dengan
segala latar belakang dan sifat-sifat individualnya. Kurikulum dengan segala
komponennya, dan materi serta sumber pelajaran dengan segala pokok bahasanya
bertemu dan berpadu dan berinteraksi di kelas. Bahkan hasil dari pendidikan dan
pengajaran sangat ditentukan oleh apa yang terjadi di kelas. Oleh sebab itu
sudah selayaknyalah kelas dikelola dengan bagi, professional, dan harus terus-menerus.
Djamaroh menyebutkan ” Masalah yang
dihadapi guru, baik pemula maupun yang sudah berpengalaman adalah pengelolaan
kelas. Aspek yang sering didiskusikan oleh penulis professional dan pengajar
adalah juga pengelolaan kelas”. Mengingat tugas utama dan paling sulit bagi
pengajar adalah pengelolaan kelas, sedangkan tidak ada satu pendekatan yang
dikatakan paling baik. Sebagian besar guru kurang mampu membedakan masalah
pengajaran dan masalah pengelolaan. Masalah pengajaran harus diatasi dengan cara
pengajaran dan masalah pengelolaan harus diatasi dengan cara pengelolaan.
Pengelolaan kelas diperlukan karena
dari hari ke hari bahkan dari waktu ke waktu tingkah laku dan perbuatan siswa
selalu berubah. Hari ini siswa dapat belajar dengan baik dan tenang, tetapi
besok belum tentu. Kemarin terjadi persaingan yang sehat dalam kelompok,
sebaliknya dimasa mendatang boleh jadi persaingan itu kurang sehat. Kelas
selalu dinamis dalam bentuk perilaku, perbuatan, sikap, mental, dan emosional
siswa.
C.
Tujuan
Pengelolaan Kelas
Tujuan pengelolan kelas pada hakekatnya mengandung tujuan
pengajaran. Karena pengajaran merupakan salah satu faktor pendukung berhasil
tidaknya proses belajar mengajar dalam kelas. Secara umum tujuan pengelolaan
kelas adalah penyediaan fasilitas bagi bermacam-macam kegiatan belajar siswa
dalam lingkungan sosial, emosional dan intelektual belajar dan bekerja,
terciptanya suasana sosial yang memberikan kepuasan suasana disiplin,
perkembangan intelektual, emosional dan sikap, serta apresiasi pada siswa.
Adapun secara khusus, tujuan pengelolaan kelas adalah
mengembangkan kemampuan siswa dalam menggunakan alat-alat belajar, menyediakan
kondisi-kondisi yang memungkinkan siswa bekerja dan belajar, serta membantu
siswa untuk memperoleh hasil yang diharapkan (Usman, 1995: 8).
Menurut Ahmad (1995:2), tujuan pengelolaan kelas
adalah sebagai berikut,
1.
Mewujudkan situasi dan kondisi
kelas, baik sebagai lingkungan belajar maupun sebagai kelompok belajar yang memungkinkan
siswa untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin.
2.
Menghilangkan berbagai hambatan
yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi belajar mengajar.
3.
Menyediakan dan mengatur fasilitas
serta perabot belajar yang mendukung dan memungkinkan siswa belajar sesuai
dengan lingkungan sosial, emosional, dan intelektual siswa dalam kelas.
Keempat, membina dan membimbing sesuai dengan
latar belakang sosial, ekonomi, budaya serta sifat-sifat individunya.
latar belakang sosial, ekonomi, budaya serta sifat-sifat individunya.
Menurut Sudirman (dalam Djamarah 2006:170) pada
hakekatnya terkandung dalam tujuan pendidikan. Tujuan pengelolaan kelas
adalah penyediaan fasilitas bagi macam-macam kegiatan belajar siswa dalam
lingkungan sosial, emosional, dan intelektual dalam kelas. Fasilitas yang
disediakan itu memungkinkan siswa belajar dan bekerja. Terciptanya suasana
sosial yang memberikan kepuasan, suasana disiplin, perkembangan intelektual,
emosional, dan sikap serta apresiasi pada siswa.
Menurut Arikunto (dalam Djamarah 2006:178)
berpendapat bahwa tujuan pengelolaan kelas adalah agar setiap anak di kelas
dapat bekerja dengan tertib sehingga segera tercapai tujuan pengajaran secara
efektif dan efisian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar