Selasa, 17 Juni 2014

Prosedur Dan Teknik Pengelolaan Kelas


PROSEDUR DAN
TEKNIK PENGELOLAAN KELAS

A.    Prosedur Pengelolaan Kelas
Prosedur pengelolaan kelas merupakan serangkaian langkah kegiatan pengelolaan kelas yang dilakukan agar tercipta kondisi kelas yang optimal serta mempertahankan kondisi optimal tersebut supaya proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Istilah prosedur itu seendiri mengandung arti sebagai suatu cara atau kegiatan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan urutan waktu dan memiliki pola kerja yang tetap yang telah ditentukan. Sedangkan menurut Ismail Masya, yaitu suatu rangkaian tugas-tugas yang saling berhubungan yang merupakan urutan-urutan menurut waktu dan tata cara tertentu untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang dilaksanakan berulang-ulang.
Dalam pengelolaan kelas harus dilaksanakan dengan prosedur tertentu, yang mana prosedur ini merupakan langkah yang dilalui guru dalam kegiatan belajar mengajar, paling tidak akan mengarahkan proses pengelolaan kelas yang lebih terarah dan teratur. Untuk itu terdapat dua prosedur pengelola’an kelas, yaitu prosedur bersifat Preventif (pencegahan), dan prosedur yang bersifat Kuratif (penyembuhan).
1.      Prosedur Preventif (pencegahan)
Merupakan mencegah suatu tindakan sebelum adanya penyimpangan khususnya didalam kelas agar tidak mengganggu proses belajar mengajar.[1][6] Prosedurnya antara lain:
a.       Peningkatan kesadaran diri sebagai guru, sehingga guru dapat meningkatkan rasa tanggung jawab dan rasa memiliki yang merupakan modal dasar dalam melaksanakan tugasnya.
b.      Peningkatan kesadaran pada siswa, sehingga siswa dapat meningkatkan kesadaran serta dapat menghindarkan diri peserta didik dari sikap yang tidak terpuji, seperti sikap malas, sikap mudah putus asa, mudah ,marah, mudah kecewa, mudah tertekan oleh peraturan sekolah dan sebagainya. Selain itu, guru juga sebaiknya memperhatikan kebutuhan, keinginan dan memberikan dorongan pada siswanya, menciptakan suasana saling pengertian, saling menghormati dan rasa keterbukaan antara guru dan siswa.
c.       Sikap polos dan tulus dari guru, sehingga guru dapat mempengaruhi lingkungan belajar siswa. Karena tingkah laku, cara menyikapi dan tindakan guru merupakan stimulus yang akan direspon oleh para siswa.
d.      Mengenal dan menemukan alternatif pengelolaan. Sebaiknya guru dapat mengidentifikasi tingkah laku siswa yang menyimpang baik bersifat individual maupun kelompok, atau bahkan penyimpangan yang disengaja. Dan juga guru sebaiknya belajar dari berbagai pengalaman guru-guru lainnya yang gagal ataupu  yang berhasil, untuk mencari alternatif yang bervariasi dalam menangani berbagai persoalan pengelolaan kelas.
e.       Menciptakan kontrak sosial. Yaitu sebuah daftar aturan atau kontrak, tata tertib beserta sanksinya yang mengatur kehidupan di kelas yang mana harus disetujui oleh guru dan siswa.

2.      Prosedur Kuratif (Penyembuhan)
a.       Mengidentifikasi masalah, gunanya untuk mengenal dan mengetahui masalah-masalah pengelolaan kelas.
b.      Menganalisis masalah, guru menganalisis penyimpangan siswqa dan menyimpulkanlatar belakang dan sumber-sumber dari penyimpangan, selanjutnya menentukan alternatif penanggulangannya.
c.       Menilai alternatif pemecahaan, guru menilai alternatif pemecahan yang sesuai, kemudian memilih alternatif pemecahan yang dianggap sudah tepat serta melaksanakannya.
d.      Mendapatkan balikan, guru melakukan kilas balik agar  alternatif pemecahan yang dipilih tadi sesuai target yang sudah direncanakan.  Dengan cara guru membentuk pertemuan dengan peserta didiknya untuk perbaikan dan kepentingan siswa dan sekolah, semata-mata untuk kepentingan bersama.

                        Bahwasannya, prosedur kelas harus dimonitor dengan baik. Guru juga harus berespons kepada hampir setiap penyimpangan peraturan atau prosedur. Ketika guru mengumumkan bahwa kelas atas siswa individu tidak benar mengikuti prosedur, pendekatan terbaik adalah untuk meminta siwa menetapkan prosedur yang benar dan kemudian mempraktikkannya.


B.     Teknik Pengelolaan Kelas
Teknik mengelola kelas adalah teknik dalam menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas yang optimal guna terjadinya proses belajar-mengajar yang serasi dan efektif. Guru perlu menguasai teknik ini agar dapat :
a.       Mendorong siswa mengembangkan tanggung jawab individu maupun klasikal dalam berperilaku sesuai dengan tata tertib serta aktifitas yang sedang berlangsung.
b.      Menyadari kebutuhan siswa serta.
c.       Memberikan respon tang efektif terhadap perilaku siswa.

Komponen ketrampilan mengelola kelas terdiri dari :
1.      Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal
Penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a.       Menunjukkan sikap tanggap dengan cara : memandang secara seksama, mendekati, memberikan pernyataan atau memberi reaksi terhadap gangguan dalam kelas.
b.       Membagi perhatian secara visual dan verbal
c.        Memusatkan perhatian kelompok dengan cara menyiapkan siswa dan menuntut tanggung jawab siswa
d.       Memberi petunjuk yang jelas
e.        Menegur secara bijaksana, yaitu secara jelas dan tegas, bukan berupa peringatan atau ocehan serta membuat aturan
f.        Memberikan penguatan bila perlu.

2.      Keterampilan yang berhubungan dengan pengendalian kondisi belajar yang optimal
Keterampilan ini berkaitan dengan respon guru terhadap respon negatif siswa yang berkelanjutan. Untuk mengatasi masalah ini guru dapat menggunakan 3 jenis strategi yaitu : modifikasi tingkah laku, pengelolaan (proses) kelompok, serta menemukan dan mengatasi perilaku yang menimbulkan masalah.


1.      Modifikasi tingkah laku
Dalam strategi ini terdapat hal-hal yang harus dikuasai guru yaitu :
a.       Mengajarkan tingkah laku baru yang diinginkan dengan cara memberi contoh dan bimbingan
b.       Mengurangi munculnya tingkah laku yang kurang baik dengan memberi hukuman.
Hal-hal itu harus dilakukan guru dengan catatan bahwa :
a.       Pelaksanaan dilakukan segera setelah perilaku terjadi serta
b.       Hukuman harus diberikan secara pribadi dan tersendiri, hanya jika diperlukan.
2.      Pengelolaan proses kelompok
Dalam strategi ini, kelompok dimanfaatkan dalam memecahkan masalah-masalah pengelolaan kelas yang muncul terutama melalui diskusi. Dua hal yang perlu dilakukan guru adalah :
a.       Memperlancar tugas-tugas dengan cara mengusahakan terjadinya kerjasama dan memantapkan standar dan prosedur kerja serta
b.       Memelihara kegiatan kelompok, dengan cara memelihara dan memulihkan semangat, menangani konflik yang timbul, serta memperkecil masalah yang timbul.
3.      Menemukan dan mengatasi tingkah laku yang menimbulkan masalah
Dalam strategi ini perlu ditekankan bahwa setiap tingkah laku yang keliru merupkan gejala dari suatu sebab. Untuk mengatasinya,ada berbagai teknik yang dapat diterapkan sesuai dengan hakikat tersebut, yaitu sebagai berikut:
a.       Pengabaian yang direncanakan
b.       Campur tangan dengan isyarat
c.        Mengawasi dari dekat
d.       Mengakui perasaan negatif siswa
e.        Mendorong kesadaran siswa untuk mengungkapkan perasaannya
f.        Menjauhkan benda-benda yang bersifat mengganggu
g.        Menyusun kembali program belajar
h.       Menghilangkan ketegangan dengan humor
i.         Menghilangkan penyebab gangguan
j.         Pengekangan secara fisik dan
k.       Pengasingan
Dalam menerapkan teknik mengelola kelas, perlu diingat prinsip berikut yaitu
a.       Kehangatan dan keantusiasan dalam mengajar, yang dapat menciptakan iklim kelas yang menyenangkan
b.       Keluwesan guru dalam pelaksanaan tugas
c.        Penekanan pada hal-hal yang bersifat positif
d.       Penanaman disiplin diri sendiri
Selanjutnya, dalam mengelola kelas guru hendaknya menghindari hal-hal berikut
a.       Campur tangan yang berlebihan
b.       Penghentian suatu pembicaraan / kegiatan karena ketidaksiapan guru
c.        Ketidakpastian memulai dan mengakhiri pelajaran
d.       Penyimpangan, terutama yang berkaitan dengan disiplin diri
e.        Bertele-tele



Mulyasa. 1990 Menjadi Guru Profesional. Bandung: Rosda Karya




Tidak ada komentar:

Posting Komentar