PROSEDUR
DAN
TEKNIK
PENGELOLAAN KELAS
A.
Prosedur Pengelolaan Kelas
Prosedur pengelolaan kelas merupakan
serangkaian langkah kegiatan pengelolaan kelas yang dilakukan agar tercipta
kondisi kelas yang optimal serta mempertahankan kondisi optimal tersebut supaya
proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Istilah
prosedur itu seendiri mengandung arti sebagai suatu cara atau kegiatan untuk
menyelesaikan pekerjaan dengan urutan waktu dan memiliki pola kerja yang tetap
yang telah ditentukan. Sedangkan menurut Ismail Masya, yaitu suatu rangkaian
tugas-tugas yang saling berhubungan yang merupakan urutan-urutan menurut waktu
dan tata cara tertentu untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang dilaksanakan
berulang-ulang.
Dalam pengelolaan kelas harus
dilaksanakan dengan prosedur tertentu, yang mana prosedur ini merupakan langkah
yang dilalui guru dalam kegiatan belajar mengajar, paling tidak akan
mengarahkan proses pengelolaan kelas yang lebih terarah dan teratur. Untuk itu
terdapat dua prosedur pengelola’an kelas, yaitu prosedur bersifat Preventif (pencegahan),
dan prosedur yang bersifat Kuratif (penyembuhan).
1.
Prosedur Preventif (pencegahan)
Merupakan
mencegah suatu tindakan sebelum adanya penyimpangan khususnya didalam kelas
agar tidak mengganggu proses belajar mengajar.[1][6] Prosedurnya antara lain:
a.
Peningkatan kesadaran diri sebagai guru, sehingga guru dapat
meningkatkan rasa tanggung jawab dan rasa memiliki yang merupakan modal dasar
dalam melaksanakan tugasnya.
b.
Peningkatan kesadaran pada siswa, sehingga siswa dapat
meningkatkan kesadaran serta dapat menghindarkan diri peserta didik dari sikap
yang tidak terpuji, seperti sikap malas, sikap mudah putus asa, mudah ,marah,
mudah kecewa, mudah tertekan oleh peraturan sekolah dan sebagainya. Selain itu,
guru juga sebaiknya memperhatikan kebutuhan, keinginan dan memberikan dorongan
pada siswanya, menciptakan suasana saling pengertian, saling menghormati dan
rasa keterbukaan antara guru dan siswa.
c.
Sikap polos dan tulus dari guru, sehingga guru dapat mempengaruhi
lingkungan belajar siswa. Karena tingkah laku, cara menyikapi dan tindakan guru
merupakan stimulus yang akan direspon oleh para siswa.
d.
Mengenal dan menemukan alternatif pengelolaan. Sebaiknya
guru dapat mengidentifikasi tingkah laku siswa yang menyimpang baik bersifat
individual maupun kelompok, atau bahkan penyimpangan yang disengaja. Dan juga
guru sebaiknya belajar dari berbagai pengalaman guru-guru lainnya yang gagal
ataupu yang berhasil, untuk mencari alternatif
yang bervariasi dalam menangani berbagai persoalan pengelolaan kelas.
e.
Menciptakan kontrak sosial. Yaitu sebuah daftar aturan atau
kontrak, tata tertib beserta sanksinya yang mengatur kehidupan di kelas yang
mana harus disetujui oleh guru dan siswa.
2.
Prosedur Kuratif (Penyembuhan)
a.
Mengidentifikasi masalah, gunanya untuk mengenal dan
mengetahui masalah-masalah pengelolaan kelas.
b.
Menganalisis masalah, guru menganalisis penyimpangan siswqa
dan menyimpulkanlatar belakang dan sumber-sumber dari penyimpangan, selanjutnya
menentukan alternatif penanggulangannya.
c.
Menilai alternatif pemecahaan, guru menilai alternatif
pemecahan yang sesuai, kemudian memilih alternatif pemecahan yang dianggap
sudah tepat serta melaksanakannya.
d.
Mendapatkan balikan, guru melakukan kilas balik agar alternatif pemecahan yang dipilih tadi sesuai
target yang sudah direncanakan. Dengan
cara guru membentuk pertemuan dengan peserta didiknya untuk perbaikan dan
kepentingan siswa dan sekolah, semata-mata untuk kepentingan bersama.
Bahwasannya,
prosedur kelas harus dimonitor dengan baik. Guru juga harus berespons kepada
hampir setiap penyimpangan peraturan atau prosedur. Ketika guru mengumumkan
bahwa kelas atas siswa individu tidak benar mengikuti prosedur, pendekatan
terbaik adalah untuk meminta siwa menetapkan prosedur yang benar dan kemudian
mempraktikkannya.
B.
Teknik Pengelolaan Kelas
Teknik
mengelola kelas adalah teknik dalam menciptakan dan mempertahankan kondisi
kelas yang optimal guna terjadinya proses belajar-mengajar yang serasi dan
efektif. Guru perlu menguasai teknik ini agar dapat :
a. Mendorong
siswa mengembangkan tanggung jawab individu maupun klasikal dalam berperilaku
sesuai dengan tata tertib serta aktifitas yang sedang berlangsung.
b. Menyadari
kebutuhan siswa serta.
c. Memberikan
respon tang efektif terhadap perilaku siswa.
Komponen ketrampilan mengelola kelas terdiri dari :
1. Keterampilan
yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang
optimal
Penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal
dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a.
Menunjukkan sikap tanggap dengan cara : memandang secara
seksama, mendekati, memberikan pernyataan atau memberi reaksi terhadap gangguan
dalam kelas.
b.
Membagi perhatian secara visual dan verbal
c.
Memusatkan perhatian kelompok dengan cara menyiapkan siswa
dan menuntut tanggung jawab siswa
d.
Memberi petunjuk yang jelas
e.
Menegur secara bijaksana, yaitu secara jelas dan tegas,
bukan berupa peringatan atau ocehan serta membuat aturan
f.
Memberikan penguatan bila perlu.
2. Keterampilan
yang berhubungan dengan pengendalian kondisi belajar yang optimal
Keterampilan ini berkaitan dengan respon guru terhadap
respon negatif siswa yang berkelanjutan. Untuk mengatasi masalah ini guru dapat
menggunakan 3 jenis strategi yaitu : modifikasi tingkah laku, pengelolaan (proses)
kelompok, serta menemukan dan mengatasi perilaku yang menimbulkan masalah.
1. Modifikasi
tingkah laku
Dalam strategi ini terdapat hal-hal
yang harus dikuasai guru yaitu :
a.
Mengajarkan tingkah laku baru yang diinginkan dengan cara
memberi contoh dan bimbingan
b.
Mengurangi munculnya tingkah laku yang kurang baik dengan
memberi hukuman.
Hal-hal itu harus dilakukan guru dengan
catatan bahwa :
a.
Pelaksanaan dilakukan segera setelah perilaku terjadi serta
b.
Hukuman harus diberikan secara pribadi dan tersendiri, hanya
jika diperlukan.
2. Pengelolaan
proses kelompok
Dalam strategi ini, kelompok
dimanfaatkan dalam memecahkan masalah-masalah pengelolaan kelas yang muncul
terutama melalui diskusi. Dua hal yang perlu dilakukan guru adalah :
a.
Memperlancar tugas-tugas dengan cara mengusahakan terjadinya
kerjasama dan memantapkan standar dan prosedur kerja serta
b.
Memelihara kegiatan kelompok, dengan cara memelihara dan
memulihkan semangat, menangani konflik yang timbul, serta memperkecil masalah
yang timbul.
3. Menemukan
dan mengatasi tingkah laku yang menimbulkan masalah
Dalam strategi ini perlu ditekankan
bahwa setiap tingkah laku yang keliru merupkan gejala dari suatu sebab. Untuk
mengatasinya,ada berbagai teknik yang dapat diterapkan sesuai dengan hakikat tersebut,
yaitu sebagai berikut:
a.
Pengabaian yang direncanakan
b.
Campur tangan dengan isyarat
c.
Mengawasi dari dekat
d.
Mengakui perasaan negatif siswa
e.
Mendorong kesadaran siswa untuk mengungkapkan perasaannya
f.
Menjauhkan benda-benda yang bersifat mengganggu
g.
Menyusun kembali program belajar
h.
Menghilangkan ketegangan dengan humor
i.
Menghilangkan penyebab gangguan
j.
Pengekangan secara fisik dan
k.
Pengasingan
Dalam menerapkan teknik mengelola kelas, perlu diingat
prinsip berikut yaitu
a.
Kehangatan dan keantusiasan dalam mengajar, yang dapat menciptakan
iklim kelas yang menyenangkan
b.
Keluwesan guru dalam pelaksanaan tugas
c.
Penekanan pada hal-hal yang bersifat positif
d.
Penanaman disiplin diri sendiri
Selanjutnya, dalam mengelola kelas guru hendaknya
menghindari hal-hal berikut
a.
Campur tangan yang berlebihan
b.
Penghentian suatu pembicaraan / kegiatan karena
ketidaksiapan guru
c.
Ketidakpastian memulai dan mengakhiri pelajaran
d.
Penyimpangan, terutama yang berkaitan dengan disiplin diri
e.
Bertele-tele
Mulyasa. 1990 Menjadi Guru Profesional.
Bandung: Rosda Karya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar